SISTEM PERUSAHAAN
PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA PT. ANEKA ILMU SEMARANG
2.1
Sistem Inventory
Sistem inventory yang berlaku di PT. ANEKA ILMU menganut sistem FIFO
( First In First Out ) dimana bahan baku yang pertama kali datang
digudang akan dikeluarkan dari gudang lebih awal. Hal ini dimaksudkan agar
bahan baku kertas tetap terjaga kelembabannya, karena kertas mengandung PH yang
berubah – ubah tergantung kondisi dalam ruangan serta cuaca dan suhu yang
berada disekitar ruangan tersebut.
Sistem Inventory pada PT. ANEKA
ILMU mengenal dengan apa yang disebut dengan buffer stock atau menjaga
supaya persediaan kertas digudang jangan sampai habis, dimana stock pada
saat titik tertentu harus dilakukan ROP ( Reorder Point ).
2.2 Sistem Perancangan Dan Pengendalian
Produksi
Sistem
perencanaan dan pengendalian, didefinisikan sebagai proses untuk merencanakan
dan mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir dan keluar dari sistem
produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat,
waktu penyerahan yang tepat, dan biaya produksi yang minimum. Plan
production sangat perlu dilakukan guna membuat penjadwalan produksi agar
teratur dan terjadwal yang bermuara pada ketepatan dalam produksi.
Sedangkan inventory
control dilakukan agar tidak terjadi loss stock atau zero stock,
dimana yang dimaksud zero stock adalah suatu situasi dimana ada sebuah
kegiatan produksi stock bahan baku dalam keadaan kosong, hal ini sangat tidak
boleh terjadi karena dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi
perusahaan baik SDM, mesin maupun loss profit.
2.2 Sistem Produksi
System produksi PT. ANEKA ILMU merupakan
perusahaan dengan system make to stock dan system job shop. Jadi
PT. ANEKA ILMU selain perusahaan yang melakukan produksi untuk stock perusahaan
tetapi juga perusahaan yang menerima job order dari luar.
2.2.1 Bahan baku
Bahan baku adalah bahan yang menjadi kebutuhan dasar suatu unit barang yang
tanpa barang tersebut produksi tidak pernah terjadi. Perusahaan menyediakan
bahan baku kertas yang bermacam - macam
untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang sangat bervariasi. Kertas sebagai
bahan dasar untuk mencetak naskah yang telah diproses pracetak. Kertas ini
biasanya didatangkan dari pabrik kertas, yaitu:
a. PT. Tjiwi Kimia
b. PT. Laces
c. PT. Arya
Bahan
baku sebuah buku antara lain sebagai berikut:
1. Kertas
Bahan baku kertas bervariasi sesuai dengan permintaan konsumen. Jenis
kertas yang digunakan adalah:
a. Kertas isi
Jenis
kertas yang digunakan untuk kertas isi antara lain:
·
Kertas
CD
Kertas ini merupakan kertas isi yang biasa dipakai untuk mencetak
buku-buku paket dan LKS. Kertas CD yang biasa mempunyai berat 50 gram.
·
Kertas
HVS
Kertas ini termasuk kertas isi yang biasanya dipakai untuk mencetak
buku-buku paket dan buku pengetahuan umum.
b. Kertas Cover
Kertas
ini yang digunakan untuk mencetak cover
atau sampul buku yang meliputi:
·
Kertas
Ivory
Merupakan kertas yang digunakan untuk mencetak cover. Berat kertas ini berbeda-beda, yaitu : 210 gram, 200 gram,
170 gram, 150 gram.
·
Kertas
BC
Kertas BC merupakan kertas cover
yang biasa dipakai bila tidak kertas ivory atau bila diminta oleh pemesan.
Kualitas dari kertas ini dibawah kertas ivory, sehingga harganya lebih murah.
Beratnya 150 gram dan 160 gram.
2. Tinta
Tinta
digunakan untuk menulis atau sebagai bahan pewarna. Tinta yang digunakan dalam
proses produksi percetakan sangat bermacam-macam warnanya. Tetapi warna yang
sering digunakan adalah warna hitam. Jenis tinta yang digunakan untuk
percetakan adalah warna hitam. Jenis tinta yang digunakan untuk percetakan
adalah tinta PPCH dan merek yang digunakan adalah Cemani Cuka, Royal Gard, dan
Flower.
Sebelum digunakan dalam proses produksi percetakan, tinta terlebih
dahulu diberi pencair tinta agar tidak terlalu kental. Tinta yang digunakan
untuk setiap mencetak berbeda-beda. Untuk mencetak sparasi ada empat macam
warna dasar yang digunakan (Yellow,
magenta, cyan, black) dan tinta ini digunakan khusus, artinya berbeda
dengan tinta yang digunakan untuk mencetak biasa dan warna yang digunakan
adalah warna khusus dengan harga yang lebih mahal dari tinta biasa. Warna untuk cover biasanya terdiri empat
macam warna tersebut dan ada juga
perpaduan warna dasar tersebut yang disebut dengan warna khusus,
misalnya warna pink. Untuk isi buku, tinta yang digunakan adalah warna hitam (black), akan tetapi untuk variasinya
tergantung pada permintaan konsumen.
2.2.2 Bahan pembantu
Selain
bahan baku diatas ada yang menunjang proses cetak, walaupun tidak pokok tetapi
sangat berguna dalam membantu proses cetak dan yang disebut sebagai bahan
pembantu adalah:
1) Film
Film adalah alat yang digunakan untuk keperluan layout naskah sebelum
dipindah ke plat. Film digunakan untuk memfoto naskah sebelum menuju ke proses
montage. Film ini juga digunakan sebagai bahan untuk menghasilkan tulisan pada
plastik dan memindahkan tulisan pada plate
seng selanjutnya direpro dan expose
agar tulisan timbul pada plate seng dan siap dicetak. Film yang dihasilkan
adalah film positif.
2) Fixer
Film
Digunakan sebagai penawar, yaitu dari fuji film foto dengan perbandingan
1:3.
3) Spray
Mount
Digunakan pada proses mountase atau
layout untuk menempelkan naskah
setelah difoto pada kertas astralon.
4) Plate
Plate adalah alat yang dimasukan ke mesin cetak
bagian silinder plate yang nantinya akan menimbulkan cetakan. Biasanya plate ini terbuat dari seng atau
aluminium. Plate yang dibuat dari
bahan alumunium dan seng ini didatangkan dari PT. Radiance Semarang.
5) Plate Cleaner
Digunakan untuk membersihkan kotoran pada plate seng agar bagian yang tidak
mencetak (non image area) lebih peka
terhadap air.
6) Gom
Sebagai bahan panghapus file bila yang ada salah pada film.
7) Eching
Digunakan sebagai alat penimbul tulisan atau gambar.
8) Fountain Solution
Berupa air pembasah agar plate pada mesin cetak selalu tetap basah dan sebagai pemisah tinta
dan paper pada roll karet, mencuci plate,
mencuci roll penintaan, mencuci silinder blanket
dan silinder plate.
9) Blue wast
Untuk pembersih bahan-bahan pokok yang tersisa
misalnya tinta, mencuci roll karet, mencuci plate,
mencuci roll penintaan, mencuci silinder blanket
dan silinder plate.
10) Correction
(remover plate)
Saat mencetak mungkin ada bagian plate yang tidak perlu dan harus
dihilangkan atau untuk perbaikan sebelum cetakan harus dihapus dengan correction dengan hati-hati
11) Astralon
Berbentuk seperti mika yang digunakan untuk
menempelkan film pada proses mountenase.
12) Lem
Digunakan
untuk mengelem buku pada saat dibending.
13) Air
Untuk membersihkan sisa-sisa bahan kimia yang
masih tersisa pada film pada proses foto. Sebagai pencuci roll dan campuran
tinta agar roll dengan plate tidak
lengket saat proses cetak.
2.2.3 Proses Produksi
Proses adalah cara kerja, metode, dan teknik
bagaimana sesungguhnya tenaga kerja, bahan baku dan dana yang ada diubah untuk
memperoleh suatu hasil, sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan
atau menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Jadi proses produksi dapat
diartikan sebagai proses pengolahan bahan baku menjadi produk olahan dengan
menggunakan beberapa metode, peralatan, maupun bahan pembantu, sehingga diperoleh
suatu hasil yang lebih berguna.
Proses
produksi merupakan proses mengubah bahan baku menjadi produk jadi dengan
berbagai macam teknologi pengolahan, sehingga mempunyai nilai tambah (value
added). Proses produksi dilaksanakan untuk mancapai tujuan perusahaan,
yaitu memperoleh keuntungan sehingga dalam pelaksanaannya, faktor ekonomis ikut
dipertimbangkan. Dalam
proses produksi yang memegang peranan adalah mesin-mesin atau peralatan yang
dikhususkan untuk membuat produk yang telah ditetapkan. PT. ANEKA ILMU dalam
proses menggunakan mesin-mesin atau peralatan-peralatan yang dibagi dalam
beberapa stasiun yang saling menunjang satu dengan yang lainnya.
Secara umum proses percetakan PT. ANEKA ILMU dimulai
dari proses pra cetak, proses cetak dan proses finishing.
2.2.3.1
Mesin – Mesin Pra-Cetak :
1. 1 Unit Computer Setting
Yaitu Computer
untuk membuat Setting antara ukuran
Film dengan ukuran kertas yang tersedia.
2. 1 Unit Computer
Design
Yaitu Computer
untuk membuat desain atau model yang akan dicetak.
3. 1 Unit AGFA proset 9550
Yaitu sebuah bank data atau alat yang digunakan
untuk menampung segala data mengenai desain dan setting Film yang akan dicetak.
4. 1 Unit AGFA FOCUS COLOR Scanner
Yaitu sebuah alat untuk membaca suatu obyek gambar
atau tulisan sehingga Editor hanya perlu mengedit hasil Scanner bila diperlukan.
5. 1 Unit AVANTRA 44
Yaitu mesin yang digunakan untuk membuat film negative yang dipadapat dari output Computer Setting, Computer Design dan Mesin AGFA FOCUS
COLOR Scanner.
2.2.3.2
Mesin – Mesin Cetak :
1. 1 Unit mesin cetak ADAST DOMINAN 725
Buatan Chekoslavia mencetak 2 warna kapasitas
cetak 6000 print/jam dengan operator 1 orang dan asisten 1 orang.
2. 1 Unit mesin cetak ADAST DOMINAN 715
Buatan Chekoslavia mencetak 1 warna kapasitas
cetak 3000 print/jam dengan operator 1 orang.
3.
1 Unit mesin cetak KOMORI
Buatan Jepang mencetak 1 warna kapasitas cetak
7000 print/jam dengan operator 1 orang dan asisten 1 orang.
4.
1 Unit mesin cetak WEB HARIS MERCURY HEIDELBERGH
Buatan
Jerman mencetak 2 warna kapasitas cetak 30.000 print/jam 64 halaman langsung
lipat dengan menggunakan kertas rol 3 unit, dengan operator 1 orang dan asisten
4 orang.
5.
1 Unit WEB KING
Buatan Jerman mencetak 2 warna berfungsi untuk
mencetak isi buku dengan kapasitas cetak 30.000 print/jam sekali cetak
menghasilkan 64 halaman buku, dengan menggunakan kertas rol 1 unit dengan
operator 1 orang dan asisten 3 orang.
6.
1 Unit WEB SOLNA DISTRIBUTOR D 300
Buatan Jerman mencetak 2 warna berfungsi untuk
mencetak isi buku dengan kapasitas cetak 35.000 print/jam sekali cetak
menghasilkan 64 halaman buku, menggunakan kertas rol 1 unit dengan operator 1
orang dan asisten 4 orang.
7.
1 Unit WEB SOLNA COMERCIAL D 25
Buatan Jerman mencetak 2 warna berfungsi untuk
mencetak isi buku dengan kapasitas cetak 30.000 print/jam sekali cetak
menghasilkan 64 halaman buku, menggunakan kertas rol 1 unit dengan operator 1
orang dan asisten 3 orang.
8.
1 Unit mesin cetak HEIDELBERG PRINTMASTER
Mesin ini khusus digunakan untuk mencetak Cover,
buatan Jerman mencetak 4 warna kapasitas
cetak 7000 print/jam sekali cetak menghasilkan 9 buah Cover, dengan operator 1
orang dan asisten 4 orang.
2.2.3.3
Mesin – mesin Finishing :
1. 1 Unit mesin jahit kawat MULLER MARTINI
model MM 1509/522
Mesin ini khusus digunakan untuk membuat jahitan kawat pada buku untuk
menggabungkan antara halaman pertama sampai terakhir, buatan Italy kapasitas
jahitan 6000 eksemplar/jam dengan operator 1 orang dan asisten 5 orang.
2. 1
Unit mesin potong otomatis 1 sisi WHOLENBERGH type MSC/1 No. 3138028
Mesin ini digunakan untuk memotong
1 sisi kertas yang akan diberi Lem yang terdiri dari Hot Melt dan Crsytal Melt
sehingga sisi kertas yang akan dilem rata sehingga Lem mudah menempel buatan
jerman dengan operator 1 orang dan asisten 2 orang.
3. 1 Unit mesin potong otomatis WHOLENBERGH type
MCS – 2
Mesin ini
digunakan untuk memotong sisi- sisi buku sehingga buku dapat presisi antara
ukuran buku satu dengan buku yang lain dengan judul dan seri buku yang sama,
buatan jerman dengan operator 1 orang dan asisten 1 orang.
4.
1 Unit mesin binding SULBY COMPACT MINOR O T/137
Mesin ini digunakan untuk mengelem halaman buku, buatan England dengan
kapasitas binding 5000 eksemplar/jam dengan operator 1 orang dan asisten 4
orang.
5.
1 Unit mesin Varnis RUEY RONG MACHINERY Factory Co.
Type : UV
Mesin ini digunakan untuk
memvarnis atau memberi lapisan pada sampul buku sehingga sampul buku terlihat
lebih mengkilat dan tidak mudah kotor, buatan Taiwan dengan kapasitas pelapisan
Varnis 5000 eksemplar/jam dengan operator 1 orang dan asisten 1 orang.
6.
1 Unit mesin lipat MBO Brinder GMBK Factory Co.
Mesin yang digunakan khusus melipat buku, buatan jerman, dengan operator 1
orang dan asisten 1 orang.
Dengan
adanya peralatan- peralatan tersebut, PT. Aneka Ilmu mampu mencetak ratusan
ribu buku setiap bulannya. Inilah yang menjadikan PT. Aneka Ilmu masuk salah
satu perusahaan percetakan dan penerbitan besar di Indonesia, karena disamping
kemampuan produksinya juga jangkauan pemasarannya yang menjangkau hampir
seluruh pelosok tanah air.
2.2 Sistem Pengendalian Kualitas
Menurut
Wignjosoebroto (1993) mutu atau kualitas suatu produk atau jasa adalah derajat
atau tingkatan dimana produk atau jasa tersebut mampu memuaskan keinginan dari
konsumen sedangkan pengendalian kualitas didefenisikan sebagai suatu sistem
verifikasi dan penjagaan atau perawatan dari suatu tingkatan atau derajat
kualitas produk atau proses yang dikehendaki dengan cara perencanaan yang
seksama, pemakaian peralatan yang sesuai, inspeksi yang terus menerus, serta
tindakan korektif bilamana diperlukan.
Sistem quality control yang dilakukan oleh PT.
ANEKA ILMU yaitu dimulai dari bahan baku, persiapan cetak, cetak, pra
finishing dan finishing, yang dikenal dengan istilah total
control production atau pengendalian kualitas secara terpadu, hal ini dapat
menjamin produk atau buku yang dihasilkan adalah buku – buku yang berkualitas
tinggi baik bagian isi maupun bagian luar nya (cover).
Di PT. ANEKA ILMU juga ditetapkan system standarisasi dalam menentukan
kualitas kertas yang sesuai dengan standar internasional, sehingga produk hasil
buku-buku dari PT. ANEKA ILMU dijamin kualitas serta mutunya.
2.3
Sistem Perawatan (Maintenance)
Sistem maintenance yang
berlaku di PT. ANEKA ILMU melakukan perawatan mesin produksi secara terjadwal
yaitu menggunakan metode daily maintenance, weekly maintenance,
dan monthly maintenance, dimana perawatan mingguan dapat dilakukan pada part
– part tertentu, namun adapula perawatan dengan system periodic (6
bulan sekali).
2.4 Sistem Tata Letak Pabrik
Tata letak
ruangan dalam industri percetakan merupakan hal yang tidak kalah penting. Oleh
karena itu, pada saat membuat perencanaan harus dilakukan penentuan tempat dan
luas untuk setiap ruangan dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan dari
jalannya proses produksi percetakan. Bangunan unit pengolahan perusahaan harus
senantiasa diperbaharui untuk mencapai tata ruang dan konstruksi yang
memudahkan dalam bekerja dan mendukung dalam usaha rangka mewujudkan efisiensi
produksi yang diinginkan.
Tata letak
pabrik yang ada di PT. ANEKA ILMU dibagi menjadi 4 bagian :
1. gedung
I yaitu meliputi area pra cetak dan cetak.
2. gedung
II yaitu meliputi area pra finishing.
3. gedung
III yaitu meliputi area finishing.
4. gedung
IV yaitu meliputi area pergudangan.
2.2 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Sistem sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting untuk
keberlangsungannya suatu perusahaan, untuk peningkatan sumber daya manusia yang
ada di PT. ANEKA ILMU yaitu dengan dilakukannya pelatihan dan training
ke PUSGRAFIN di Jakarta atau dengan mendatangkan konsultan percetakan yang ada
dalam waktu 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali.
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh PT. ANEKA ILMU adalah lulusan STM
grafika dan D3 grafika dengan tujuan untuk meningkatkan skill dan
pengetahuan kerja di dunia percetakan.
2.3 Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PT. ANEKA
ILMU memberikan beberapa fasilitas kesejahteraan pada para karyawan. Fasilitas
kesejahteraan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan terhadap hak-hak
tenaga kerja. Adapun fasilitas kesejahteraan tersebut antara lain:
1. Jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK)
sebagai fasilitas asuransi yang diberikan kepada seluruh tenaga kerja.
2. Karyawan yang memerlukan pemeriksaan
dokter spesialis akan memperoleh rujukan dari dokter poliklinik dan biaya
pengobatan ditanggung perusahaan.
3.
Pemberian cuti tahunan dan cuti khusus. Cuti tahunan
diberikan kepada tenaga kerja tetap selama 12 hari dalam jangka waktu satu
tahun, cuti khusus diberikan kepada tenaga kerja wanita yang sedang mengandung
atau melahirkan selama 3 bulan dan yang sedang mengalami mestruasi selama 2
hari setiap bulan serta tenaga kerja yang menunaikan ibadah haji.
4.
Fasilitas rekreasi bersama. Bilamana perusahaan sedang
memperoleh profit yang tinggi dari hasil produksinya, maka pihak perusahaan
melakukan kebijakan mengadakan rekreasi bersama seluruh karyawan dengan biaya
akomodasi ditanggung sepenuhnya oleh pihak perusahaan.
5. Pemberian santunan pada karyawan yang
sakit atau meninggal dunia.
2.9
Sistem Pemasaran
PT. ANEKA
ILMU dalam memasarkan produksinya sampai ke tangan
konsumen menggunakan dua macam saluran distribusi, yaitu:
1. Dari gudang pabrik disalurkan
pada agen penyalur, kemudian dari agen penyalur didistribusikan ke toko-toko
buku sebagai grosir sekaligus pengecer, baru kemudian sampai ke tangan
konsumen.
2. Dari gudang pabrik disalurkan
pada agen penyalur didistribusikan pada perantara lain yang berupa sekolah-sekolah,
departemen-departemen dan perorangan, baru kemudian sampai ke tangan konsumen.
Dalam memperkenalkan dan meningkatkan penjualan maka perusahaan mengadakan sales
promotion. Wujud dari sales promotion yang dilakukan perusahaan
antara lain dengan jalan sponsorship, pembagian contoh produk, pameran serta
pemberian hadiah atau bonus penjualan, misalnya buku agenda kerja, kaca, asbak
dan lain-lain. Daerah pemasaran PT. ANEKA ILMU saat ini meliputi:
1. Daerah Sumatera Utara yang
meliputi: Medan, Banda Aceh dan Daerah Istimewa Aceh. Di Sumatera Utara ini PT. ANEKA ILMU
membuka perwakilan di kota Medan.
2. Daerah Jawa Barat dan DKI
Jakarta.
Untuk melayani daerah pemasaran Jawa Barat dan DKI Jakarta serta Lampung,
perusahaan telah membuka cabang di kota Bandung dan Jakarta.
3. Daerah Jawa Tengah dan DIY.
Untuk melayani daerah pemasaran yang ada di luar
Semarang, Demak, kudus dan Salatiga, PT. ANEKA ILMU telah membuka cabang di
Surakarta.
4.
Daerah Jawa Timur.
Untuk melayani daerah
pemasaran daerah Jawa Timur, PT. ANEKA ILMU
telah membuka cabang perwakilannya di kota Surabaya.
5.
Daerah ujung Pandang.
Untuk melayani wilayah
ini, PT. ANEKA ILMU membuka cabang di Kota
Ujung Pandang.
2.10
Hasil Produksi
PT. ANEKA ILMU sampai sekarang ini telah menghasilkan buku kurang lebih 1000
judul yang berasal lebih dari 75 pengarang dari berbagai disiplin ilmu.
buku – buku tersebut
dikelompokan menjadi :
1. Buku Pelajaran SD, SLTP, SMU dan Perguruan
Tinggi.
2. Buku Pendamping belajar.
3. Buku umum pertanian, perternakan,
perkebunan, dan lain – lain.
4.
Buku Olah Raga.
5.
Buku Kesenian Jawa.
6.
Buku tentang Hobi.
7.
Buku tentang Kerohanian.
2.11 Fasilitas Prasarana
a) 1 unit Genererator 250 KVA model EDG 250
SN Engine Mitsubishi
b) 1 unit Mesin Diesel Mercedez CM 336-Avan
Kaick 100 KVA 220 80V Rpm.
c)
1 unit ISUZU TAITO Generating set 60 KVA
d)
Compresor Type FD 130 / GA 37 Th. 2004.Compresor Air P.
Max 13 Bar-Merk : Atlas Copco.
e)
Compresor type GA 11p Th. 1997. Compresor Air P.Max 10
Bar-Merk: Atlas Copco.
f) Forklip type Toyota 30 Kapasitas 3 ton.
g) Forklip Type Yale FGD 25P kapasitasd 2,5
ton
2.12
Fungsi Pengawasan Perscdiaan Bahan Baku
Adapun
fungsi pengawasan persediaan bahan baku pada PT. ANEKA ILMU adalah sebagai
berikut:
a. Untuk menghindari kecurangan
dan penyimpangan yang mungkin terjadi.
b. Untuk mengawasi keadaan
persediaan bahan baku yang ada di perusahaan, hal ini dimaksudkan untuk menjaga
kondisi persediaan di gudang tetap dalam jumlah yang optimal, sehingga
kebutuhan produksi terpenuhi degan baik.
c. Untuk mengukur realisasi
penggunaan persediaan bahan baku dalam proses produksi.
d. Untuk membantu dalam
memperoleh informasi tentang keadaan perusahaan, yang dipergunakan sebagai
dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Bagian-bagian
yang terlibat dalam prosedur pengawasan persediaan bahan baku di PT. ANEKA ILMU
adalah sebagai berikut:
1.
Bagian
produksi
Bagian
ini meminta bahan ke bagian gudang yang dipergunakan untuk proses produksi
dengan membuat bon permintaan barang.
2.
Bagian
gudang
Bagian
gudang ini terdiri dari bagian penyimpanan dan bagian pengeluaran barang.
Bagian
penyimpanan mengatur letak dan kedudukan tiap macam barang pada tempat tertentu
yang ada dan disusun menurut jenisnya sehingga mudah diketahui. Dengan adanya
kerapian, ketergantungan dan kebersihan merupakan bertanda adanya pekerjaan
yang baik dan memudahkan adanya pengontrolan.
Bagian
pengeluaran barang bertanggung jawab terhadap keluamya barang dari gudang. Dan
setiap kali ada pengeluaran barang harus disertakan bukti bon permintaan barang
dari bagian produksi dan harus ada persetujuan dari pihak pembukuan. Bagian
gudang pada saat tertentu membuat surat permintaan barang yang dikirimkan ke
bagian pembeli.
3.
Bagian pembelian dan
pembukuan.
Kedua
pekejaan ini dikerjakan pada orang yang sama. Bagian pembelian mengadakan
pembelian setelah adanya surat permintaan bahan. Bagian pembukuan berfungsi
untuk mencatat terjadinya pengadaan bahan sampai ke jumal pemakaian bahan.
2.13
Sistem Pengolahan Limbah
Sistem pengolahan limbah yang diterapkan di PT.
Aneka Ilmu yaitu dengan membagi dengan limbah dengan 2 jenis yaitu limbah padat
dan cair, limbah padat berupa sisa kertas yang reject dan limbah cair berupa sisa tinta dalam proses percetakan.
Sistem pengolahan limbah padat di PT. Aneka Ilmu yaitu dengan mengirim kertas
yang reject dibawa ke Kudus untuk
didaur ulang menjadi kertas yang bersih kembali, untuk limbah cair PT. Aneka
Ilmu menerapkan mesin penetralisir tinta yang berisi cairan tiner supaya
kandungan cat dapat sedikit dinetralisir sebelum dikirim ke perusahaan produsen
pembuat cat tersebut.