Minggu, 18 Desember 2016



PROSES PRODUKSI PAKU DI DEPARTEMEN PRODUKSI PT. SIANTAR WIRETAMA INDONESIA

BAB V
PENUTUP


Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, pengumpulan dan pengolahan data, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.                    Sistem perusahaan di PT. Siantar wiretama Indonesia meliputi :
ü  kebijaksanan / pengendalian tingkat ketersediaan sumber daya (sistem inventory) yang menggunakan sistem produksi Make To Order.
ü  Sistem perencanaan dan pengendalian kualitas meliputi perencanaan proses produksi, dimana dalam proses perencanaan ini bagian PPIC (production Planning and Inventory Control) sepenuhnya di serahkan kepada Kepala Bagian Produksi.
ü  Sistem pengendalian kualitas sepenuhnya diserahkan pada bagian QC (Quality Control) yang berjumlah 4 orang.
ü  Sistem perawatannya menggunakan kebijakan Preventive Maintenance yaitu melakukan perawatan secara periodik atau terjadwal, dan kebijakan Breakdown Maintenance yaitu dilakukan pada saat mesin tersebut mengalami kerusakan dan kemacetan.
ü  Jenis tata letak fasilitas tipelay out yang di terapkan adalah Process Lay Out, yaitu mesin – mesin di kelompokkan berdasarkan kesamaan fungsi dalam proses produksi.
ü  Untuk menyediakan sumber daya yang unggul perusahaan mempunyai kebijakan berupa penempatan kompetensi sesuai pendidikan, keterampilan dan pengalaman, mengidentifikasi personil dalam persyaratan jabatan, pelatihan, pemahaman dan kontribusi, dan pemeliharaan catatan personil.





PROSES PRODUKSI PAKU DI DEPARTEMEN PRODUKSI PT. SIANTAR WIRETAMA INDONESIA

BAB IV
PROSES PRODUKSI PAKU DI DEPARTEMEN PRODUKSI
PT. SIANTAR WIRETAMA INDONESIA

Pendahuluan
4.1.1      Latar Belakang
Perkembangan dunia industri sangat pesat sehingga hal tersebut juga di ikuti oleh perkembangan dunia industri yang pesat pula. Perkembangan industri yang maju tidak luput dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di lain pihak sampai sekarang ini perkembangan teknologi dan informasi tidak selalu dapat diikuti oleh pihak institusi pendidikan yang memiliki kewajiban mempersiapkan tenaga kerja.
Mengamati perkembangan teknologi yang sangat pesat dimasa ini memberikan gambaran kepada dunia industri akan pentingnya peningkatan mutu produknya. Hal di lakukan agar dapat bersaing dengan industri – industri lainnya, pada pesaingnya semakin tajam di dunia industri. Dalam persaingan perusahaan belomba – lomba untuk mendapatkan hasil yang optimal.
PT. SIANTAR WIRETAMA INDONESIA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan produk stell khusunya produk paku dengan ukuran yang beragam. Produksi paku di perusahaan tersebut mempunyai beberapa ukuran yaitu 1”, 1 ¾”, 1 ½”, 2”, 2 ½”, 3”, 3 ½”, 4”, dan 5”. Mesin – mesin yang di gunakan oleh perusahaan juga tergolong canggih dimana mesin - mesin tersebut berproduksi secara otomatis. 
Produk paku merupakan produk yang di hasilkan dari bahan baku Wire Rod yang merupakan gulungan – gulungan kawat (coill). Secara umum proses pembuatan paku mempunyai beberapa tahapan seperti proses drawing, pemotongan otomatis, pemolesan dan pengepakan (packing).
Proses drawing merupakan proses dimana kawat (wire Rod) tersebut akan di Tarik dan pengurangan diameter kawat dengan ukuran yang sudah di tentukan. Pada proses potong otomatis ini, kawat yang sudah di proses di mesin drawingakan di cetak atau di bentuk dengan mesin khusus pengubah kawat menjadi paku dengan ukuran tertentu. Pada proses pemolesan, paku yang sudah di kumpul sesuai dengan ukurannya akan di bawa ke mesin pemoles, paku tersebut akan masuk ke dalam tong polesan dan di proses dengan tujuan untuk membersihkan sisa – sisa oli dan scrap pada ujung paku. Dan yang terakhir proses pengepakan (packing), proses ini lebih simple. Paku yang sudah di poles nantinya akan di bawa ke wadah pengepakan dan di kemas secara manual.
Untuk menghasilkan produk paku yang telah di pesan sebelumnya, divisi produksi berusaha menghasilkan produk yang berkualitas sesuai standar yang telah di tetapkan. Tahapan proses produksi yang disiplin dan teratur sangatlah penting agar menciptakan sebuah produk yang berkualitas tinggi. Mengingat kembali tahapan proses maka di perlukan suatu pengamatan langsung untuk melihat jalannya suatu proses, salah satunya adalah pengamatan proses produksi.
Pengamatan proses produksi merupakan aktifitas langsung di lapangan produksi. Dalam pengamatan proses produksi ini akan di bahas mengenai jalannya suatu tahapan proses produksi sesuai dengan standart yang telah di tetapkan agar kualitas produk tersebut dapat di pertanggung jawabkan kepada konsumen atau pemesan.


  


PROSES PRODUKSI PAKU DI DEPARTEMEN PRODUKSI PT. SIANTAR WIRETAMA INDONESIA

BAB III
SISTEM PERUSAHAAN


Sistem Produksi
Sistem produksi pada PT. SIANTAR WIRETAMA INDONESIA ini memilih bahan baku yang berkualitas untuk menghasilkan produk paku dan kawat yang bermutu. Adapun produk yang di hasilkan, bahan baku dan penanganan bahan baku adalah sebagai berikut :
3.1.1       Produk
Produknya berupa produk paku dan kawat potong dengan jenis dan ukuran yang berbeda, Antara lain :
Ø  Paku, ukuran 1 inci dengan diameter 1.65 mm, 1 ½ inci dengan diameter 2.25 mm, 1 ¾ inci dengan diameter 2.50 mm, 2 inci dengan diameter 2.75 mm, 2 ½ inci dengan diameter 3.30 mm, 3 inci dengan diameter 3.30 mm, 3 ½ inci dengan diameter 4.15 mm, 4 inci dengan diameter 4.15 mm, dan 5 inci dengan diameter 5.05 mm.
Ø  Kawat besar, ukuran diameter 4.7 mm s/d 6 mm dengan ukuran panjang 12 m. (disesuaikan dengan permintaan konsumen).
Ø  Kawat kecil, ukuran diameter 3 mm s/d 4.6 mm dengan ukuran panjang 5 m s/d 12 m. (disesuaikan dengan permintaan konsumen).
Ø  Kawat kolong, ukuran diameter 3 mm s/d 4 mm dengan berat 50 kg. (disesuaikan dengan permintaan konsumen).

3.1.2     Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting karena merupakan input awal dari setiap proses produksi yang akan dilakukan. Bahan baku yang digunakan PT. Siantar Wiretama Indonesia adalah sebagai berikut :
a.       Bahan Utama
Bahan baku utama yang digunakan adalah berupa Wire Rod. Wire rodmerupakan gulungan kawat baja dengan kadar karbon 0.25 %, dengan diameter wire rod 5 – 6 mm. wire rod di gulung dalam bentuk bundelan – bundelan (coils) dengan berat 1800 kg.




PROSES PRODUKSI PAKU DI DEPARTEMEN PRODUKSI PT. SIANTAR WIRETAMA INDONESIA 


BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN


Sejarah Berdirinya PT. SIANTAR WIRETAMA INDONESIA.
PT. SWI adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi paku, kawat potong kecil dan kawat potong besar. Berdiri pada awal Januari 2013 dan terletak di Jln. Kompleks Angkutan Truk – Genuk Blok AA No.32-33 Semarang Jawa Tengah, dengan luas pabrik sekitar 3000m2. 100 persen saham PT. Siantar Wiretama Indonesia adalah milik Pak Edi. Beliau di kenal karena kedisiplinan dan professional dalam melakukan suatu pekerjaan dan dari pengalaman beliau di bidang produksi paku dan kawat, beliau menerapkan dan mengajarkan ke seluruh karyawannya. Tetapi yang terpenting beliau sangat mengutamakan kesejahteraan karyawannya, karena dari situlah akan tumbuh kinerja yang baik dan menghasilkan produk yang bermutu dan berkualitas.
Perusahaan tersebut memulai operasi perdana pada tanggal 14 s/d 15 Januari 2013, produk awal yang di hasilkan berupa kawat besar. Sedangkan untuk produk paku, perusahaan memulai memproduksi pada tanggal 5 April 2013. Produk paku tersebut langsung di lempar ke pasaran dan pada saat itu juga konsumen pertamanya adalah Toko Material Sinar Abadi yang memesan sebanyak 225 dus dengan ukuran 2 dan 3 inci. Akhir tahun 2013 adalah titik peningkatan penjualan paku dan kawat PT. Siantar Wiretama Indonesia, manajemen meningkat pesat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Konsumen Paku dan Kawat pasokan PT. Siantar Wiretama Indonesia yaitu berasal dari daerah Jawa, penting bagi PT. Siantar Wiretama Indonesia untuk menjaga produksi terbaik dan menjaga kepuasan pelanggan dengan meningkatkan layanan purna jual dan kualitas. Sebagai sebuah perusahaan milik swasta yang mengkhususkan diri dalam paku dan kawat Indonesia. PT. Siantar Wiretama Indonesia, pasti akan mencoba sebaik mungkin untuk menciptakan pertumbuhan untuk ekspansi masa depan dan berharap untuk mengambil tantangan ditahun-tahun mendatang.
Dalam kemajuan dan perkembangan industri, PT. SWI semakin kokoh dalam menghadapi tantangan dunia usaha. Salah satu cara yang diterapkan perusahaan yang tergolong baru ini adalah dengan cara mempererat keterkaitan antar sektor industri dengan sektor-sektor lainnya dengan menjalin hubungan yang saling menguntungkan  dan saling menunjang misalnya dengan industri kecil, industri menengah dan industri besar lainnya.
PT. SWI adalah sebuah perusahaan yang mengutamakan kualitas dari produk paku dan kawat. Kami yakin bahwa potensi PT. Siantar Wiretama Indonesia bahkan masih dapat berkembang. 




PROSES PRODUKSI PAKU DI DEPARTEMEN PRODUKSI PT. SIANTAR WIRETAMA INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kerja praktek pada suatu perusahaan bertujuan agar mahasiswa dapat mengerti dan melihat secara langsung keadaan yang sebenarnya didalam  dunia industry serta mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat pada bangku kuliah.
PT. Siantar Wiretama Indonesia adalahs ebagai tujuan tempat kerja praktek yang di harapkan dengan alas an karena dirasa cocok sebagai tempat kerja praktek, selain juga merupakan salah satu perusahaan yang cukup besar. PT. SWI adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industry pembuatan bahan bangunan, khususnya pembuatan paku dan kawat.       
Penulis memilih perusahaan ini untuk melaksanakan kegiatan kerja praktek karena bisa mengetahui mengenai tahapan – tahapan jalannya proses produksi dan jenis – jenis mesin yang digunakan.
Bagi perusahaan, analisa hasil  produksi merupakan aktifitas untuk meningkatkan kualitas produk. Dalam pengamatan hasil produksi ini dibahas mengenai bagaimana suatu produk sesuai dengan standart yang telah ditetapkan dan kualitas dari produk tersebut dapat di pertanggung jawabkan kepada konsumen atau pemesan apakah hasil produksi tersebut memenuhi target yang ditetapkan.



  

Selasa, 13 Desember 2016

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK DENGAN PENDEKATAN 
GROUP TECHNOLOGY PADA PT. MAKMUR GRAFIKA SEMARANG

BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dan analisa dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
  1. Setelah melakukan penyusunan tata letak fasilitas (mesin dan stasiun kerja), hasil urutan penyusunan dengan metode BEA dan ROC adalah sama.
  2. Hasil pengurutan produk ialah 1-2-4-5-3-6-7. Dimana produk 1 ialah Al-Quran besar, produk 2 al-quran tanggung, produk 3 kitab kuning, produk 4 juzz amma 1, produk 5 juzz amma 2, produk 6 tuntunan shalat, dan produk 7 tajwid.
  3. Hasil pengurutan fasilitas (mesin dan stasiun kerja) ialah 1-2-7-8-9-10-4-5-3-6. Dimana 1 ialah mesin percetakan, 2 stasiun kerja penyusunan tahap 1, 7 mesin pemotongan, 8 mesin pembuatan sampul, 9 stasiun kerja pemasangan cover, 10 stasiun kerja pengemasan, 4 stasiun kerja penjahitan, 5 stasiun kerja pengepresan, 3 stasiun kerja penyusunan tahap 2, dan 6 stasiun kerja pemasangan siblat.
  4. Usulan terbaik yaitu usulan 1 ROC karena memiliki nilai grouping efficiency, grouping efficacy dan grouping measure tertinggi yaitu masing-masing 0.79, 0.7 dan 0.7. Hal tersebut menandakan tingkat keefektifan dan efisiensi usulan 1 ROC lebih tinggi dibanding usulan lainnya.
  5. Usulan 1 ROC terdiri dari 2 sel dimana sel 1 terdiri dari mesin 1,2,7,8,9 dan 10, mengerjakan produk 4,5,3,6, dan 7. Sel 2 terdiri dari mesin 4,5,3 dan 6 mengerjakan mesin 1 dan 2.

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK DENGAN PENDEKATAN 
GROUP TECHNOLOGY PADA PT. MAKMUR GRAFIKA SEMARANG

BAB IV
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY PADA PT. MAKMUR GRAFIKA


4.1.      Pendahuluan
Pendahuluan merupakan suatu subbab yang terdiri dari beberapa hal yang saling terkait secara sistematik satu dengan yang lainnya yang akan mendefinisikan alasan pemilihan judul ataupun latar belakang, pokok-pokok pikiran tentang masalah yang ada, lingkup pengamatan agar nantinya pembahasan tidak melebar, dan juga memberikan penjelasan tentang tujuan dari pembuatan laporan.
4.1.1.                     Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi membawa dampak terhadap tatanan kehidupan dunia maka perusahaan harus dapat menjalankan strategi bisnisnya yang tepat agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang terjadi dengan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk. Untuk dapat bertahan dalam persaingan, suatu perusahaan juga harus mempunyai fleksibilitas yang tinggi. Salah satu cara untuk dapat mencapai hal tersebut adalah dengan menerapkan suatu tipe tata letak pabrik yang berorientasi pada peningkatan produktivitas dan fleksibilitas. Menghadapi kondisi ini, dimana variasi produk tinggi, daur hidup produk yang pendek, permintaan yang berubah-ubah, dan adanya tuntutan dalam hal pengiriman yang tepat waktu, menyebabkan perusahaan memerlukan strategi untuk meningkatkan efisiensi dalam menggunakan fasilitas. Suatu sistem manufaktur harus dapat menghasilkan produk-produk dengan ongkos yang rendah dan kualitas tinggi, serta dapat mengirimkannya tepat waktu kepada pelanggan. Suatu sistem juga harus dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik dari perancangan proses maupun permintaan produk.    
                Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan merancang tata letak pabrik atau melakukan konfigurasi ulang tata letak pabrik. Menurut Nicol dan Hollier 1983, perancangan tata letak tidak hanya diperlukan saat membangun perusahaan baru, tetapi juga saat mengembangkan perusahaan, melakukan konsolidasi atau mengubah struktur perusahaan. Perusahaan yang telah mapan membutuhkan perubahan tata letak fasilitasnya setiap dua atau tiga tahun sekali
Perusahaan Makmur Grafika sebagai tempat penelitian telah menerapkan  process layout  sebagai dasar tata letak pabrik. Akan tetapi terjadi peningkatan biaya dan waktu yang panjang karena terjadinya aliran proses yang panjang.  Atas dasar inilah, dilakukan pendekatan  Group Technology  yang mengusahakan suatu  flow line yang dapat menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi disertai tingkat fleksibilitas yang tinggi pula untuk mengerjakan berbagai komponen sesuai dengan permintaan konsumen, dengan cara mengelompokkan mesin-mesin dan  part-part  ke dalam sel manufaktur. Cellular Manufacturing  (CM) merupakan penerapan langsung filosofi Group Technology dalam proses manufaktur.
Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tata letak fasilitas pabrik didalam perusahaan untuk selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan sudah mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi, maka judul yang diambil untuk penelitian ini adalah “Perancangan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Pendekatan Group Technology Pada PT. Makmur Grafika ”.

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK DENGAN PENDEKATAN 
GROUP TECHNOLOGY PADA PT. MAKMUR GRAFIKA SEMARANG

BAB  III
SISTEM PERUSAHAAN

3.1.   Sistem Inventory
                Sistem inventory adalah serangkaian kebijaksanaan / pengendalian yang memonitor tingkat persediaan sumber daya, baik bahan baku utama maupun bahan pembantu. Sistem Inventory ini bertujuan untuk menetapkan dan menjamin tersedianya bahan baku (raw material) dalam kualitas dan waktu yang tepat. Sistem inventory mempunyai fungsi diantaranya menghindari keterlambatan pengiriman, menghindari ada material / part yang rusak, menghindari kenaikan harga, menghindari tidak ada barang musiman, dan menjamin kelangsungan produksi.
                Inventory dapat diklasifikasikan yang ditentukan oleh perusahaan, apabila jenis perusahaan yang membeli barang akan dijual lagi, maka klasifikasi hanya ada satu macam saja yaitu persediaan barang dagangan. Sedangkan bila jenis perusahaan adalah pabrikasi yaitu perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi, maka klasifikasi inventory dibagi menjadi 3 kelompok yaitu persediaan bahan baku, persediaan dalam proses, persediaan barang jadi.
                PT. Makmur Grafika merupakan perusahaan pabrikasi yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Sistem inventory yang berlaku di PT. Makmur Grafika menganut sistem FIFO ( First In First Out ) dimana bahan baku yang pertama kali datang digudang akan dikeluarkan dari gudang lebih awal. Hal ini dimaksudkan agar bahan baku kertas tetap terjaga kelembabannya, karena kertas mengandung PH yang berubah–ubah tergantung kondisi dalam ruangan serta cuaca dan suhu yang berada disekitar ruangan tersebut.
                Sistem Inventory pada PT. Makmur Grafika mengenal dengan apa yang disebut dengan buffer stock atau menjaga supaya persediaan kertas digudang jangan sampai habis, dimana stok pada saat titik tertentu harus dilakukan ROP ( Reorder Point ).
                Penilaian resiko yang dilakukan perusahan atas persediaan bahan belum cukup memadai hal ini terlihat pada strategi perusahaan yang belum menetapkan stok pengaman (safety stock) untuk persediaan bahan baku. Hal yang biasa dilakukan untuk mengatasi keterlambatan supplier dalam mengirimkan barang. Prosedur pengeluaran produk dilakukan dengan baik yaitu dengan diberlakukannya metode FIFO, dimana metode ini menganggap bahwa barang yang diterima pertama kali masuk maka akan keluar pertama kali pula. Dalam hal ini barang yang pertama kali diproduksi, maka itulah barang yang pertama kali dijual.

3.2.   Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi ( PPIC )
Perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan terlaksana dengan baik. Perencanaan produksi merupakan aktifitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi merupakan aktifitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, dan melakukan perbaikan rencana. Perencanaan dan pengendalian produksi memiliki beberapa tujuan utama yaitu :
ü  Memaksimumkan pelayanan bagi konsumen
ü  Meminimumkan investasi pada perusahaan
ü  Perencanaan kapasitas
ü  Pengesahan produksi dan pengendalian produksi
ü  Persdiaan dan kapasitas
ü  Penyimpanan dan pergerakan material
                Perencanaan dan pengendalian pada PT. Makmur Grafika meliputi perencanaan proses produksi, dimana dalam proses perencanaan ini diserahkan sepenuhnya pada departemen perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) untuk merencanakan proses produksi berdasarkan order yang masuk pada....

Senin, 12 Desember 2016

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK DENGAN PENDEKATAN 
GROUP TECHNOLOGY PADA PT. MAKMUR GRAFIKA SEMARANG

BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN

2.1.    Kondisi Umum Perusahaan
 Dunia industri di Indonesia pada umumnya terus maju dan berkembang disegala bidang terutama untuk menghadapi era globalisasi. Akan tetapi sesuai dengan hukum keseimbangan alam. Maka perkembangan itulah tentunya diikuti juga dengan berkembangnya berbagai masalah dan kendala yang akan dialami.
 Dalam kemajuan dan perkembangan ini industri haruslah semakin kokoh dalam menghadapi tantangan dunia usaha. Salah satu cara yang diterapkan adalah dengan cara mempereat keterkaitan antar sektor industri dengan sektor-sektor lainnya dengan menjalin hubungan yang saling menguntungkan  dan saling menunjang misalnya dengan industri kecil, industri menengah dan industri besar lainnya.
 Industri-industri yang berdiri tegak di negara Indonesia saat ini berfungsi ganda. Selain sebagai lahan untuk mengumpulkan keuntungan material juga untuk memperluas kesempatan kerja, meratakan kemakmuran bangsa, meningkatkan ekspor, menunjang pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. PT. Makmur Grafika merupakan salah satu pabrik cetak khususnya yang memproduksi atau mencetak Al-Quran, juz amma, lembar kerja siswa, tuntunan sholat, tajwid, dan kitab kuning.

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK DENGAN PENDEKATAN 
GROUP TECHNOLOGY PADA PT. MAKMUR GRAFIKA SEMARANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi membawa dampak terhadap tatanan kehidupan dunia maka perusahaan harus dapat menjalankan strategi bisnisnya yang tepat agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang terjadi dengan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk. Untuk dapat bertahan dalam persaingan, suatu perusahaan juga harus mempunyai fleksibilitas yang tinggi. Salah satu cara untuk dapat mencapai hal tersebut adalah dengan menerapkan suatu tipe tata letak pabrik yang berorientasi pada peningkatan produktivitas dan fleksibilitas. Menghadapi kondisi ini, dimana variasi produk tinggi, daur hidup produk yang pendek, permintaan yang berubah-ubah, dan adanya tuntutan dalam hal pengiriman yang tepat waktu, menyebabkan perusahaan memerlukan strategi untuk meningkatkan efisiensi dalam menggunakan fasilitas. Suatu sistem manufaktur harus dapat menghasilkan produk-produk dengan ongkos yang rendah dan kualitas tinggi, serta dapat mengirimkannya tepat waktu kepada pelanggan. Suatu sistem juga harus dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik dari perancangan proses maupun permintaan produk.     

                Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan merancang tata letak pabrik atau melakukan konfigurasi ulang tata letak pabrik. Menurut Nicol dan Hollier 1983, perancangan tata letak tidak hanya diperlukan saat membangun perusahaan baru, tetapi juga saat mengembangkan perusahaan, melakukan konsolidasi atau mengubah struktur perusahaan. Perusahaan yang telah mapan membutuhkan perubahan tata letak fasilitasnya setiap dua atau tiga tahun sekali

                  Perusahaan Makmur Grafika sebagai tempat penelitian telah menerapkan  proses layout  sebagai dasar tata letak pabrik. Akan tetapi terjadi peningkatan biaya dan waktu yang panjang karena terjadinya aliran proses yang panjang.  Atas dasar inilah, dilakukan pendekatan  Group Technology  yang mengusahakan suatu ...

Kamis, 08 Desember 2016


SISTEM PERUSAHAAN


PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA PT. ANEKA ILMU SEMARANG


2.1        Sistem Inventory
Sistem inventory yang berlaku di PT. ANEKA ILMU menganut sistem FIFO ( First In First Out ) dimana bahan baku yang pertama kali datang digudang akan dikeluarkan dari gudang lebih awal. Hal ini dimaksudkan agar bahan baku kertas tetap terjaga kelembabannya, karena kertas mengandung PH yang berubah – ubah tergantung kondisi dalam ruangan serta cuaca dan suhu yang berada disekitar ruangan tersebut.

Sistem Inventory pada PT. ANEKA ILMU mengenal dengan apa yang disebut dengan buffer stock atau menjaga supaya persediaan kertas digudang jangan sampai habis, dimana stock pada saat titik tertentu harus dilakukan ROP ( Reorder Point ).
2.2      Sistem Perancangan Dan Pengendalian Produksi
Sistem perencanaan dan pengendalian, didefinisikan sebagai proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir dan keluar dari sistem produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat, dan biaya produksi yang minimum. Plan production sangat perlu dilakukan guna membuat penjadwalan produksi agar teratur dan terjadwal yang bermuara pada ketepatan dalam produksi.
Sedangkan inventory control dilakukan agar tidak terjadi loss stock atau zero stock, dimana yang dimaksud zero stock adalah suatu situasi dimana ada sebuah kegiatan produksi stock bahan baku dalam keadaan kosong, hal ini sangat tidak boleh terjadi karena dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan baik SDM, mesin maupun loss profit.
2.2      Sistem Produksi
System produksi PT. ANEKA ILMU merupakan perusahaan dengan system make to stock dan system job shop. Jadi PT. ANEKA ILMU selain perusahaan yang melakukan produksi untuk stock perusahaan tetapi juga perusahaan yang menerima job order dari luar.
2.2.1     Bahan baku
Bahan baku adalah bahan yang menjadi kebutuhan dasar suatu unit barang yang tanpa barang tersebut produksi tidak pernah terjadi. Perusahaan menyediakan bahan baku kertas yang  bermacam - macam untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang sangat bervariasi. Kertas sebagai bahan dasar untuk mencetak naskah yang telah diproses pracetak. Kertas ini biasanya didatangkan dari pabrik kertas, yaitu:
a.   PT. Tjiwi Kimia
b.   PT. Laces
c.   PT. Arya
Bahan baku sebuah buku antara lain sebagai berikut:
1.   Kertas
         Bahan baku kertas bervariasi sesuai dengan permintaan konsumen. Jenis kertas yang digunakan adalah:
a.   Kertas isi
Jenis kertas yang digunakan untuk kertas isi antara lain:
·         Kertas CD
         Kertas ini merupakan kertas isi yang biasa dipakai untuk mencetak buku-buku paket dan LKS. Kertas CD yang biasa mempunyai berat 50 gram.
·         Kertas HVS
         Kertas ini termasuk kertas isi yang biasanya dipakai untuk mencetak buku-buku paket dan buku pengetahuan umum.
b. Kertas Cover
Kertas ini yang digunakan untuk mencetak cover atau sampul buku yang meliputi:
·         Kertas Ivory
         Merupakan kertas yang digunakan untuk mencetak cover. Berat kertas ini berbeda-beda, yaitu : 210 gram, 200 gram, 170 gram, 150 gram.
·         Kertas BC
         Kertas BC merupakan kertas cover yang biasa dipakai bila tidak kertas ivory atau bila diminta oleh pemesan. Kualitas dari kertas ini dibawah kertas ivory, sehingga harganya lebih murah. Beratnya 150 gram dan 160 gram.
2.    Tinta
   Tinta digunakan untuk menulis atau sebagai bahan pewarna. Tinta yang digunakan dalam proses produksi percetakan sangat bermacam-macam warnanya. Tetapi warna yang sering digunakan adalah warna hitam. Jenis tinta yang digunakan untuk percetakan adalah warna hitam. Jenis tinta yang digunakan untuk percetakan adalah tinta PPCH dan merek yang digunakan adalah Cemani Cuka, Royal Gard, dan Flower.
         Sebelum digunakan dalam proses produksi percetakan, tinta terlebih dahulu diberi pencair tinta agar tidak terlalu kental. Tinta yang digunakan untuk setiap mencetak berbeda-beda. Untuk mencetak sparasi ada empat macam warna dasar yang digunakan (Yellow, magenta, cyan, black) dan tinta ini digunakan khusus, artinya berbeda dengan tinta yang digunakan untuk mencetak biasa dan warna yang digunakan adalah warna khusus dengan harga yang lebih mahal dari tinta biasa.   Warna untuk cover biasanya  terdiri empat macam warna tersebut dan ada juga  perpaduan warna dasar tersebut yang disebut dengan warna khusus, misalnya warna pink. Untuk isi buku, tinta yang digunakan adalah warna hitam (black), akan tetapi untuk variasinya tergantung pada permintaan konsumen.
2.2.2       Bahan pembantu
Selain bahan baku diatas ada yang menunjang proses cetak, walaupun tidak pokok tetapi sangat berguna dalam membantu proses cetak dan yang disebut sebagai bahan pembantu adalah:
1)    Film
Film adalah alat yang digunakan untuk keperluan layout naskah sebelum dipindah ke plat. Film digunakan untuk memfoto naskah sebelum menuju ke proses montage. Film ini juga digunakan sebagai bahan untuk menghasilkan tulisan pada plastik dan memindahkan tulisan pada plate seng selanjutnya direpro dan expose agar tulisan timbul pada plate seng dan siap dicetak. Film yang dihasilkan adalah film positif.
2)   Fixer Film
Digunakan sebagai penawar, yaitu dari fuji film foto dengan perbandingan 1:3.
3)  Spray Mount
Digunakan pada proses mountase atau layout untuk menempelkan naskah setelah difoto pada kertas astralon.
4)  Plate
Plate adalah alat yang dimasukan ke mesin cetak bagian silinder plate yang nantinya akan menimbulkan cetakan. Biasanya plate ini terbuat dari seng atau aluminium. Plate yang dibuat dari bahan alumunium dan seng ini didatangkan dari PT. Radiance Semarang.
5)  Plate Cleaner
Digunakan untuk membersihkan kotoran pada plate seng agar bagian yang tidak mencetak (non image area) lebih peka terhadap air.
6)  Gom
Sebagai bahan panghapus file bila yang ada salah pada film.
7)  Eching
             Digunakan sebagai alat penimbul tulisan atau gambar.
8)  Fountain Solution
Berupa air pembasah agar plate pada mesin cetak selalu tetap basah dan sebagai pemisah tinta dan paper pada roll karet, mencuci plate, mencuci roll penintaan, mencuci silinder blanket dan silinder plate.
9)  Blue wast
Untuk pembersih bahan-bahan pokok yang tersisa misalnya tinta, mencuci roll karet, mencuci plate, mencuci roll penintaan, mencuci silinder blanket dan silinder plate.
10)    Correction (remover plate)
Saat mencetak mungkin ada bagian plate yang tidak perlu dan harus dihilangkan atau untuk perbaikan sebelum cetakan harus dihapus dengan correction dengan hati-hati
11)     Astralon
Berbentuk seperti mika yang digunakan untuk menempelkan film pada proses mountenase.
12)    Lem
  Digunakan untuk mengelem buku pada saat dibending.
13)     Air
Untuk membersihkan sisa-sisa bahan kimia yang masih tersisa pada film pada proses foto. Sebagai pencuci roll dan campuran tinta agar roll dengan plate tidak lengket saat proses cetak. 
2.2.3     Proses Produksi
  Proses adalah cara kerja, metode, dan teknik bagaimana sesungguhnya tenaga kerja, bahan baku dan dana yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil, sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Jadi proses produksi dapat diartikan sebagai proses pengolahan bahan baku menjadi produk olahan dengan menggunakan beberapa metode, peralatan, maupun bahan pembantu, sehingga diperoleh suatu hasil yang lebih berguna.
  Proses produksi merupakan proses mengubah bahan baku menjadi produk jadi dengan berbagai macam teknologi pengolahan, sehingga mempunyai nilai tambah (value added). Proses produksi dilaksanakan untuk mancapai tujuan perusahaan, yaitu memperoleh keuntungan sehingga dalam pelaksanaannya, faktor ekonomis ikut dipertimbangkan. Dalam proses produksi yang memegang peranan adalah mesin-mesin atau peralatan yang dikhususkan untuk membuat produk yang telah ditetapkan. PT. ANEKA ILMU dalam proses menggunakan mesin-mesin atau peralatan-peralatan yang dibagi dalam beberapa stasiun yang saling menunjang satu dengan yang lainnya.
   Secara umum proses percetakan PT. ANEKA ILMU dimulai dari proses pra cetak, proses cetak dan proses finishing.
2.2.3.1       Mesin – Mesin Pra-Cetak :
1.  1 Unit Computer Setting
Yaitu Computer untuk membuat Setting antara ukuran Film dengan ukuran kertas yang tersedia.
2.   1 Unit Computer Design
Yaitu Computer untuk membuat desain atau model yang akan dicetak.

3.   1 Unit AGFA proset 9550
Yaitu sebuah bank data atau alat yang digunakan untuk menampung segala data mengenai desain dan setting Film yang akan dicetak.
4.   1 Unit AGFA FOCUS COLOR Scanner
Yaitu sebuah alat untuk membaca suatu obyek gambar atau tulisan sehingga Editor hanya perlu mengedit hasil Scanner bila diperlukan.
5.   1 Unit AVANTRA 44
Yaitu mesin yang digunakan untuk membuat film negative yang dipadapat dari output Computer Setting, Computer Design dan Mesin AGFA FOCUS COLOR Scanner.
2.2.3.2     Mesin – Mesin Cetak :
1.    1 Unit mesin cetak ADAST DOMINAN 725
Buatan Chekoslavia mencetak 2 warna kapasitas cetak 6000 print/jam dengan operator 1 orang dan asisten 1 orang.
2.     1 Unit mesin cetak ADAST DOMINAN 715
Buatan Chekoslavia mencetak 1 warna kapasitas cetak 3000 print/jam dengan operator 1 orang.
3.      1 Unit mesin cetak KOMORI
Buatan Jepang mencetak 1 warna kapasitas cetak 7000 print/jam dengan operator 1 orang dan asisten 1 orang.
4.    1 Unit mesin cetak WEB HARIS MERCURY HEIDELBERGH
Buatan Jerman mencetak 2 warna kapasitas cetak 30.000 print/jam 64 halaman langsung lipat dengan menggunakan kertas rol 3 unit, dengan operator 1 orang dan asisten 4 orang.
5.      1 Unit WEB KING
Buatan Jerman mencetak 2 warna berfungsi untuk mencetak isi buku dengan kapasitas cetak 30.000 print/jam sekali cetak menghasilkan 64 halaman buku, dengan menggunakan kertas rol 1 unit dengan operator 1 orang dan asisten 3 orang.
6.       1 Unit WEB SOLNA DISTRIBUTOR D 300
Buatan Jerman mencetak 2 warna berfungsi untuk mencetak isi buku dengan kapasitas cetak 35.000 print/jam sekali cetak menghasilkan 64 halaman buku, menggunakan kertas rol 1 unit dengan operator 1 orang dan asisten 4 orang.
7.      1 Unit WEB SOLNA COMERCIAL D 25
Buatan Jerman mencetak 2 warna berfungsi untuk mencetak isi buku dengan kapasitas cetak 30.000 print/jam sekali cetak menghasilkan 64 halaman buku, menggunakan kertas rol 1 unit dengan operator 1 orang dan asisten 3 orang.
8.      1 Unit mesin cetak HEIDELBERG PRINTMASTER
Mesin ini khusus digunakan untuk mencetak Cover, buatan Jerman mencetak 4 warna  kapasitas cetak 7000 print/jam sekali cetak menghasilkan 9 buah Cover, dengan operator 1 orang dan asisten 4 orang.
2.2.3.3      Mesin – mesin Finishing :
1. 1 Unit mesin jahit kawat MULLER MARTINI model MM 1509/522
Mesin ini khusus digunakan untuk membuat jahitan kawat pada buku untuk menggabungkan antara halaman pertama sampai terakhir, buatan Italy kapasitas jahitan 6000 eksemplar/jam dengan operator 1 orang dan asisten 5 orang.
2.  1 Unit mesin potong otomatis 1 sisi WHOLENBERGH type MSC/1 No. 3138028
Mesin ini digunakan untuk memotong 1 sisi kertas yang akan diberi Lem yang terdiri dari Hot Melt dan Crsytal Melt sehingga sisi kertas yang akan dilem rata sehingga Lem mudah menempel buatan jerman dengan operator 1 orang dan asisten 2 orang.
3.   1 Unit mesin potong otomatis WHOLENBERGH type MCS – 2
Mesin ini digunakan untuk memotong sisi- sisi buku sehingga buku dapat presisi antara ukuran buku satu dengan buku yang lain dengan judul dan seri buku yang sama, buatan jerman dengan operator 1 orang dan asisten 1 orang.

4.      1 Unit mesin binding SULBY COMPACT MINOR O T/137
Mesin ini digunakan untuk mengelem halaman buku, buatan England dengan kapasitas binding 5000 eksemplar/jam dengan operator 1 orang dan asisten 4 orang.
5.      1 Unit mesin Varnis RUEY RONG MACHINERY Factory Co. Type : UV
Mesin ini digunakan untuk memvarnis atau memberi lapisan pada sampul buku sehingga sampul buku terlihat lebih mengkilat dan tidak mudah kotor, buatan Taiwan dengan kapasitas pelapisan Varnis 5000 eksemplar/jam dengan operator 1 orang dan asisten 1 orang. 
6.    1 Unit mesin lipat MBO Brinder GMBK Factory Co.
Mesin yang digunakan khusus melipat buku, buatan jerman, dengan operator 1 orang dan asisten 1 orang.
Dengan adanya peralatan- peralatan tersebut, PT. Aneka Ilmu mampu mencetak ratusan ribu buku setiap bulannya. Inilah yang menjadikan PT. Aneka Ilmu masuk salah satu perusahaan percetakan dan penerbitan besar di Indonesia, karena disamping kemampuan produksinya juga jangkauan pemasarannya yang menjangkau hampir seluruh pelosok tanah air.
2.2      Sistem Pengendalian Kualitas
Menurut Wignjosoebroto (1993) mutu atau kualitas suatu produk atau jasa adalah derajat atau tingkatan dimana produk atau jasa tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumen sedangkan pengendalian kualitas didefenisikan sebagai suatu sistem verifikasi dan penjagaan atau perawatan dari suatu tingkatan atau derajat kualitas produk atau proses yang dikehendaki dengan cara perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan yang sesuai, inspeksi yang terus menerus, serta tindakan korektif bilamana diperlukan.
Sistem quality control yang dilakukan oleh PT. ANEKA ILMU yaitu dimulai dari bahan baku, persiapan cetak, cetak, pra finishing dan finishing, yang dikenal dengan istilah total control production atau pengendalian kualitas secara terpadu, hal ini dapat menjamin produk atau buku yang dihasilkan adalah buku – buku yang berkualitas tinggi baik bagian isi maupun bagian luar nya (cover).
Di PT. ANEKA ILMU juga ditetapkan system standarisasi dalam menentukan kualitas kertas yang sesuai dengan standar internasional, sehingga produk hasil buku-buku dari PT. ANEKA ILMU dijamin kualitas serta mutunya.
2.3      Sistem Perawatan (Maintenance)
Sistem maintenance yang berlaku di PT. ANEKA ILMU melakukan perawatan mesin produksi secara terjadwal yaitu menggunakan metode daily maintenance, weekly maintenance, dan monthly maintenance, dimana perawatan mingguan dapat dilakukan pada part – part tertentu, namun adapula perawatan dengan system periodic (6 bulan sekali).
2.4      Sistem Tata Letak Pabrik
Tata letak ruangan dalam industri percetakan merupakan hal yang tidak kalah penting. Oleh karena itu, pada saat membuat perencanaan harus dilakukan penentuan tempat dan luas untuk setiap ruangan dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan dari jalannya proses produksi percetakan. Bangunan unit pengolahan perusahaan harus senantiasa diperbaharui untuk mencapai tata ruang dan konstruksi yang memudahkan dalam bekerja dan mendukung dalam usaha rangka mewujudkan efisiensi produksi yang diinginkan.
Tata letak pabrik yang ada di PT. ANEKA ILMU dibagi menjadi 4 bagian :
1. gedung I yaitu meliputi area pra cetak dan cetak.
2. gedung II yaitu meliputi area pra finishing.
3. gedung III yaitu meliputi area finishing.
4. gedung IV yaitu meliputi area pergudangan.
2.2      Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Sistem sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting untuk keberlangsungannya suatu perusahaan, untuk peningkatan sumber daya manusia yang ada di PT. ANEKA ILMU yaitu dengan dilakukannya pelatihan dan training ke PUSGRAFIN di Jakarta atau dengan mendatangkan konsultan percetakan yang ada dalam waktu 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali.
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh PT. ANEKA ILMU adalah lulusan STM grafika dan D3 grafika dengan tujuan untuk meningkatkan skill dan pengetahuan kerja di dunia percetakan.
2.3      Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PT. ANEKA ILMU memberikan beberapa fasilitas kesejahteraan pada para karyawan. Fasilitas kesejahteraan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan terhadap hak-hak tenaga kerja. Adapun fasilitas kesejahteraan tersebut antara lain:
1.      Jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) sebagai fasilitas asuransi yang diberikan kepada seluruh tenaga kerja.
2.      Karyawan yang memerlukan pemeriksaan dokter spesialis akan memperoleh rujukan dari dokter poliklinik dan biaya pengobatan ditanggung perusahaan.
3.      Pemberian cuti tahunan dan cuti khusus. Cuti tahunan diberikan kepada tenaga kerja tetap selama 12 hari dalam jangka waktu satu tahun, cuti khusus diberikan kepada tenaga kerja wanita yang sedang mengandung atau melahirkan selama 3 bulan dan yang sedang mengalami mestruasi selama 2 hari setiap bulan serta tenaga kerja yang menunaikan ibadah haji.
4.      Fasilitas rekreasi bersama. Bilamana perusahaan sedang memperoleh profit yang tinggi dari hasil produksinya, maka pihak perusahaan melakukan kebijakan mengadakan rekreasi bersama seluruh karyawan dengan biaya akomodasi ditanggung sepenuhnya oleh pihak perusahaan.
5.      Pemberian santunan pada karyawan yang sakit atau meninggal dunia.  
2.9    Sistem Pemasaran
PT. ANEKA ILMU dalam memasarkan produksinya sampai ke tangan konsumen menggunakan dua macam saluran distribusi, yaitu:
1.  Dari gudang pabrik disalurkan pada agen penyalur, kemudian dari agen penyalur didistribusikan ke toko-toko buku sebagai grosir sekaligus pengecer, baru kemudian sampai ke tangan konsumen.
2. Dari gudang pabrik disalurkan pada agen penyalur didistribusikan pada perantara lain yang berupa sekolah-sekolah, departemen-departemen dan perorangan, baru kemudian sampai ke tangan konsumen.
Dalam memperkenalkan dan meningkatkan penjualan maka perusahaan mengadakan sales promotion. Wujud dari sales promotion yang dilakukan perusahaan antara lain dengan jalan sponsorship, pembagian contoh produk, pameran serta pemberian hadiah atau bonus penjualan, misalnya buku agenda kerja, kaca, asbak dan lain-lain. Daerah pemasaran PT. ANEKA ILMU saat ini meliputi:
1.   Daerah Sumatera Utara yang meliputi: Medan, Banda Aceh dan Daerah Istimewa Aceh. Di Sumatera Utara ini PT. ANEKA ILMU membuka perwakilan di kota Medan.
2.    Daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Untuk melayani daerah pemasaran Jawa Barat dan DKI Jakarta serta Lampung, perusahaan telah membuka cabang di kota Bandung dan Jakarta.
3.    Daerah Jawa Tengah dan DIY.
Untuk melayani daerah pemasaran yang ada di luar Semarang, Demak, kudus dan Salatiga, PT. ANEKA ILMU telah membuka cabang di Surakarta.
4.    Daerah Jawa Timur.
Untuk melayani daerah pemasaran daerah Jawa Timur, PT. ANEKA ILMU telah membuka cabang perwakilannya di kota Surabaya.
5.    Daerah ujung Pandang.
Untuk melayani wilayah ini, PT. ANEKA ILMU membuka cabang di Kota Ujung Pandang.
2.10   Hasil Produksi
PT. ANEKA ILMU sampai sekarang ini telah menghasilkan buku kurang lebih 1000 judul yang berasal lebih dari 75 pengarang dari berbagai disiplin ilmu.
buku – buku tersebut dikelompokan menjadi :
1.   Buku Pelajaran SD, SLTP, SMU dan Perguruan Tinggi.
2.   Buku Pendamping belajar.
3.    Buku umum pertanian, perternakan, perkebunan, dan lain – lain.
4.   Buku Olah Raga.
5.   Buku Kesenian Jawa.
6.    Buku tentang Hobi.
7.    Buku tentang Kerohanian.
2.11  Fasilitas Prasarana
a)      1 unit Genererator 250 KVA model EDG 250 SN Engine Mitsubishi
b)      1 unit Mesin Diesel Mercedez CM 336-Avan Kaick 100 KVA 220 80V Rpm.
c)      1 unit ISUZU TAITO Generating set 60 KVA
d)     Compresor Type FD 130 / GA 37 Th. 2004.Compresor Air P. Max 13 Bar-Merk : Atlas Copco.
e)      Compresor type GA 11p Th. 1997. Compresor Air P.Max 10 Bar-Merk: Atlas Copco.
f)       Forklip type Toyota 30 Kapasitas 3 ton.
g)      Forklip Type Yale FGD 25P kapasitasd 2,5 ton 
2.12  Fungsi Pengawasan Perscdiaan Bahan Baku
Adapun fungsi pengawasan persediaan bahan baku pada PT. ANEKA ILMU adalah sebagai berikut:
a.       Untuk menghindari kecurangan dan penyimpangan yang mungkin terjadi.
b.      Untuk mengawasi keadaan persediaan bahan baku yang ada di perusahaan, hal ini dimaksudkan untuk menjaga kondisi persediaan di gudang tetap dalam jumlah yang optimal, sehingga kebutuhan produksi terpenuhi degan baik.
c.       Untuk mengukur realisasi penggunaan persediaan bahan baku dalam proses produksi.
d.      Untuk membantu dalam memperoleh informasi tentang keadaan perusahaan, yang dipergunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur pengawasan persediaan bahan baku di PT. ANEKA ILMU adalah sebagai berikut:
1.  Bagian produksi
Bagian ini meminta bahan ke bagian gudang yang dipergunakan untuk proses produksi dengan membuat bon permintaan barang.
2.  Bagian gudang
Bagian gudang ini terdiri dari bagian penyimpanan dan bagian  pengeluaran barang.
Bagian penyimpanan mengatur letak dan kedudukan tiap macam barang pada tempat tertentu yang ada dan disusun menurut jenisnya sehingga mudah diketahui. Dengan adanya kerapian, ketergantungan dan kebersihan merupakan bertanda adanya pekerjaan yang baik dan memudahkan adanya pengontrolan.
Bagian pengeluaran barang bertanggung jawab terhadap keluamya barang dari gudang. Dan setiap kali ada pengeluaran barang harus disertakan bukti bon permintaan barang dari bagian produksi dan harus ada persetujuan dari pihak pembukuan. Bagian gudang pada saat tertentu membuat surat permintaan barang yang dikirimkan ke bagian pembeli.
3.    Bagian pembelian dan pembukuan.
Kedua pekejaan ini dikerjakan pada orang yang sama. Bagian pembelian mengadakan pembelian setelah adanya surat permintaan bahan. Bagian pembukuan berfungsi untuk mencatat terjadinya pengadaan bahan sampai ke jumal pemakaian bahan.
2.13    Sistem Pengolahan Limbah
Sistem pengolahan limbah yang diterapkan di PT. Aneka Ilmu yaitu dengan membagi dengan limbah dengan 2 jenis yaitu limbah padat dan cair, limbah padat berupa sisa kertas yang reject dan limbah cair berupa sisa tinta dalam proses percetakan. Sistem pengolahan limbah padat di PT. Aneka Ilmu yaitu dengan mengirim kertas yang reject dibawa ke Kudus untuk didaur ulang menjadi kertas yang bersih kembali, untuk limbah cair PT. Aneka Ilmu menerapkan mesin penetralisir tinta yang berisi cairan tiner supaya kandungan cat dapat sedikit dinetralisir sebelum dikirim ke perusahaan produsen pembuat cat tersebut.