PENGARUH
KEBISINGAN TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA PT. ANEKA ILMU SEMARANG
Susunan Organisasi
PT. ANEKA ILMU
berasal dari perusahaan keluarga, sejumlah personil masih terbatas dan bahkan
sebagian adalah rekruting dari lingkungan keluarga. Sejalan dengan perkembangan
perusahaan, terdapat perubahan baik sistem rekruting, jumlah personil dan
stratifikasi serta kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Dalam pengertian
ini rekruting bertolak dari ukuran kualitas sumber daya manusia, dan
disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang ada di perusahaan. Kini tenaga
kerja di kantor pusat sekitar 325 orang, sedangkan untuk 40 perwakilan di
seluruh Indonesia, setiap perwakilan 10 sampai 20 tenaga kerja (sebab jumlah
tenaga sales fluktuatif, ada yang reguler, kontrak dan lepas).
Semula jumlah
karyawan hanya beberapa orang, setelah betambah menjadi ribuan, pasti ada
perubahan dalam manajemen personalia. Manajemen personalia adalah pekerjaan
yang rumit karena yang dikelola bukan barang. Oleh karena itu perusahaan
mengunakan tata cara pengelolaan personil yang modern. Ada suatu keseimbangan
antara sarana, prasarana dan fasilitas dengan teknologi modern yang canggih,
pengoperasian, pemeliharaan dan lain-lain. Oleh sebab itu kemajuan dan moderenisasi perusahaan akan
menuntut perubahan dan penyusunan seluruh komponen perusahaan.
Hanya dengan SDM yang berkualitas, perusahaan akan mampu menyesuaikan
diri dengan tuntunan kebutuhan untuk mengoperasikan mesin-mesin modern dengan
teknologi tinggi baik pada proses pra cetak, proses produksi dan proses
percetakan. Pekerja yang profesional tidak hanya menguasai teknologi tetapi
juga memiliki disiplin tinggi.
Dengan disiplin tinggi, pekerja dapat menangani pekerjaan secara
efisien,mampu mengendalikan mutu dan meminimalisir resiko. Disamping itu
perusahaan senantiasa berusaha untuk menetapkan pola strategi pemasaran yang
dapat memenuhi kepuasan konsumen (costumer satisfictation). Untuk
memenuhi SDM yang sesuai dengan tuntunan manajemen, kami menerapkan sistem
rekruting pekerja yang terencana, selektif, aplikatif.
Aspek penting dalam
manajemen personalia adalah memposisikan karyawan sebagai aset perusahaan.
Berasal dari konsep tersebut , kami senantiasa memelihara potensi, komunikasi,
kesejahteraan dan meningkatkan kualitasnya. Dengan SDM yang berkualitas, kami
yakin PT. ANEKA ILMU mampu dan siap menghadapi persaingan di dunia usaha
percetakan.
Meskipun PT. ANEKA
ILMU berasal dari usaha keluarga, tetapi setelah berkembang maka dalam
pengelolaannya diberlakukan kaidah-kaidah manajemen modern. Secara bertahap
terjadi perubahan- perubahan untuk memenuhi tuntunan manajemen. Perubahanya
adalah tuntunan kebutuhan sebagai tanda bahwa perusahaan bergerak dan
berkembang.
Landasan dan
kerangka yang mendasari perubahan adalah sruktur dan data Kerja Organisasi PT.
ANEKA ILMU. Awal mulanya susunan dan data kerja organisasi PT. ANEKA ILMU amat sederhana namun dengan bertambahnya
fasilitas dan jumlah sarana produksi maka bertambah banyak tenaga kerja yang harus
menangani.
Berangkat dari permasalahan tersebut, perusahaan membuat bagan organisasi
dan tata cara kerja yang mampu menampung seluruh kegiatan perusahaan. Berawal
dari jalur komando, jalur koordinasi, tugas dan tanggung jawab presiden
direktur sampai dengan karyawan pada staf pelayanan terbawah menjadi jelas dan
terarah.
STO PT. ANEKA ILMU
dimaksud adalah sebagaimana tertera dalam lembar gambar atau bagan STO PT.
ANEKA ILMU sebagai berikut:
Diagram Struktur dan Tata Kerja Organisasi
(STO)
Dalam susunan organisasi tersebut, masing-masing bagian tersebut
mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Presiden Direktur
a.
Penentu keseluruhan policy PT. ANEKA ILMU Group bertangung jawab atas
seluruh perusahaan baik keluar maupun kedalam
b.
Melakukan perintah kepada seluruh jajaran bawahanya secara hirarki atau
langsung kepada staf pelayanan, kepada perwakilan Kepala Unit Usaha.
c.
Memberikan sebagian tugas dan wewenang kepada Direktur atau Wakil
Direktur. Oleh karena itu setiap saat Direktur Utama dapat menerima pertangung
jawaban kepada Direktur I dan Direktur II.
2. Direktur 1
a.
Berwenang dan bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan manajemen dari
bagian editor, bagian produksi, bagian teknik, bagian logistik dan bagian
keuangan.
b.
Mengambil keputusan teknis berdasarkan kebijakan direksi untuk lingkungan
kerja tersebut.
c.
Menerima laporan pertanggung jawaban, melakukan perintah dan mengadakan
koordinasi dengan bidang Direktur II.
d.
Mewakili perusahaan dalam lingkup tugasnya atau bidang yang secara khusus
ditugaskan Presiden Direktur Utama.
3. Direktur 11
a.
Menerima pendelegasian dan tangung jawab dari Direktur Utama atas
manajerial serta mengkoordinasikan unit kerja bagian pemasaran dan bagian
gudang.
b.
Mengambil keputusan teknis berdasarkan kebijaksanaan Direksi untuk ruang
lingkup kerjanya.
c.
Memberikan perintah dan memberikan laporan dari unit-unit kerja
bawahannya, menyelenggarakan koordinasi dengan Direktur I.
d.
Mewakili perusahaan atas bidang dan lingkup tugasnya dan atau bidang lain
yang ditugaskan oleh Direktur Utama kepadanya.
4. Litbang / Desk Penelitian dan Pengembangan
a.
Menganalisa data dan informasi serta menyajikan konsep yang akan dipakai
sebagai pertimbangan untuk menentukan kebijaksanaan usaha, peningkatan
perusahaan untuk menghadapi tantangan eksternal.
b.
Mengembangkan upaya demi terciptanya pusat data dan informasi Operation Room guna menentukan strategi
pemasaran, pengembangan dan peningkatan perusahaan.
c.
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama
dan bertugas untuk melayani tugas kerja Direksi atas petunjuk Direktur.
Berkewajiban melaporkan tugas kerja yang dibebankan kepadanya..
5. Sekretaris Direktur
a.
Komponen sekretaris Direktur adalah Staf pelayanan Direksi khususnya
Direktur Utama dan langsung dibawah perintah Direktur utama untuk tugas- tugas
menyediakan sarana serta prasarana pendukung manajerial operasional dan
manajerial Direksi.
b.
Atas petunjuk Direktur, mengatur agenda kegiatan baik internal maupun
eksternal.
c.
Mengatur dan mengamankan komunikasi baik lewat sarana telepon maupun
komunikasi langsung.
d.
Mengatur setiap appoinment
(janji/ pertemuan bisnis).
e.
Mengatur tamu security information.
f.
Pengkajian konsep surat keluar.
6. Bagian Editor
a. Bertangung jawab dan mengkoordinasikan kinerja pracetak, semenjak
penerimaan naskah, setting, perencanaan pewajahan buku, design cover, reproduksi film serta monting sampai naskah mulai
dicetak.
b.
Menyelenggarakan hubungan yang harmonis secara timbal balik antara
pengarang.
c.
Menciptakan eksternal relation dengan
berbagai pihak dalam upaya mencari raw
input yang berkualitas serta pangsa pasar yang mantap.
d.
Menyelenggarakan administrasi dan perencanaan penerbitan dengan unsur
perusahaan dilapangan, serta pihak yang merupakan raw input dan pemakai produk.
e.
Menjamin kontinitas bahan cetak, bahan penerbitan yang perspektif guna
meningkatkan pengembangan usaha dan perusahaan.
Bagian editor membawahi 6 devisi yang masing-masing mempunyai tugas
sebagai berikut:
Sub Bagian Pengkajian Sampul
a.
Melaksanakan tugas editor
dibidang pengkajian, penyuntingan sesuai dengan norma dan typologi
buku.
b.
Menerima rekomendasi kepala bagian sebagai pertimbangan Direksi dalam menentukan kerja sama penerbitan
sesuai naskah.
c.
Mempersiapkan naskah hasil
penyuntingan, mengkoordinasikan dengan
pengarang, merevisi serta menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku
bagi buku tersebut dengan memperhatikan aspek kualitas naskah, security,
budaya idiologis, dan aspek pembaca sesuai dangan segmen pembaca.
d. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan yang secara langsung
atau tidak berkaitan dengan editor dan atau bidang penerbitan, serta
urusan perusahaan.
Sub bagian ilustrasi dan Perwajahan.
a. Melaksanakan ukuran dan typologi
buku, layout, jenis huruf dan ukuran sesuai dangan kebijaksanaan
Direksi.
b.
Mengerjakan ilustrasi dan gambar foto untuk kelengkapan naskah
penerbitan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan yang secara langsung
atau tidak berkaitan dengan editor
atau bidang penerbitan, serta urusan perusahaaan.
Sub Bagian Desain Cover
a. Mengerjakan sampul buku sesuai dengan jenis, ukuran dan typologi buku dengan memperhatikan
segmen pembaca.
b. Rancangan sampul buku dikonfirmasikan kepada kepala bagian untuk
memperoleh persetujuan Direksi.
c.
Mengajukan usul rancangan tata kulit muka untuk dapat meningkatkan
kualitas produk dan melahirkan karakteristik perusahaan.
d.
Melaksanakan tugas lain yang digariskan atasan berkaitan dengan tata kulit
muka buku, masalah sekitar editorial, serta masalah lain untuk kepentingan
perusahaan.
Sub bagian setting
a.
Melaksanakan setting naskah yang telah selesai pengkajian dan memenuhi standar penerbitan serta sesuai
dengan typology serta rambu- rambu penerbitan
yang telah dirancang naik cetak.
b.
Melaksanakan koreksi dan revisi setting
bagi naskah yang telah dikaji ulang dan siap naik cetak.
c.
Melaksanakan tugas lain yang telah ditugaskan pimpinan yang berkaitan
dengan penerbitan dan pengembangan perusahaan.
Sub Bagian Mounting
a.
Mengerjakan mountase film naskah yang siap terbit sesuai dangan
rancangan penerbitan .
b. Melakukan efisiensi dan optimasi terhadap bidang kinerja mountase
agar kualitas produk dapat dipertanggung jawabkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan dibidang editorial
dan atau bidang kinerja perusahaan untuk kepentingan peningkatan perusahaan.
Sub Bagian Reproduksi
a. Mengerjakan reproduksi film, baik pengecilan maupun pembesaran sesuai
dengan program cetak atau penerbitan.
b.
Melakukan efisiensi dan optimasi kerja agar kualitas produk dapat
dipertanggung jawabkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan dibidang editorial
dan atau bidang kerja perusahaan untuk kepentingan perusahaan.
7. Bagian
Produksi
a. Merencanakan
pemakaian bahan baku, bahan pembantu, sarana produksi, pengoperasian mesin
cetak, mesin lipat, mesin bending, mesin
potong, baik ontegritet maupun yang berdiri sendiri maupun yang manual.
b.
Tanggung
jawab kegiatan kinerja tersebut menjadi tugas kepala bagian dan wakil serta
unit-unit kerja dibawahnya.
Bagian produksi membawahi 5
devisi yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut:
Sub Bagian Program Cetak
Merencanakan jadwal cetak,
baik atas proses cetak reguler yang atas dasar kerja sama jasa cetak atau
penerbitan dari proyek percetakan yang ditangani.
Sub Bagian PNJ atau Bahan Baku dan Bahan Pembantu
1. Mengerjakan
perencanaan dan distribusi kebutuhan bahan baku dan bahan bantu atau pendukung untuk produksi cetak
sesuai program .cetak.
2. Melakukan
efisiensi dan optimasi penggunaan bahan baku dengan tetap mengupayakan peningkatan
mutu cetak yang dapat dipertanggung jawabkan.
3. Menggunakan
laporan penggunaan bahan dan evaluasi mutu kepada pimpinan dan kepada
alternatif sebagai saran kepada pimpinan .
4. Memperhatikan
kualitas kebutuhan bahan untuk mengantisipasi kebutuhan sehingga tidak terjadi
keterlambatan atau kekurangan yang menyebabkan hambatan kinerja produksi.
Sub
Bagian Quality Control Materi
a.
Mengerjakan
pengawasan mulai dari kualitas plating, cetak cover, cetak isi, bending dan finishing.
b. Mengajukan laporan atas kualitas dan
melakukan usaha preventif agar produk tetap berkualitas dan mempunyai
keunggulan kompetitif.
Sub Bagian Operator Mesin
a. Mengerjakan kegiatan operasional dan
pemeliharaan rutin harian terhadap semua peralatan mesin cetak, mesin potong bending dan semua peralatan yang
berkaitan dengan kinerja pencetak.
b. Mengadakan perencanaan operasional secara
terpadu sehingga mesin beroperasi dengan beban yang seimbang sehingga mempunyai
daya guna yang optimal.
c. Mengadakan
pelaporan atas kondisi mesin dan peralatan serta mengadakan usaha dan preventif
untuk menghindari gangguan mesin atau peralatan dalam kinerja produksi.
d. Mengadakan langkah- langkah darurat sesuai
dengan prosedur yang ditentukan bila
terjadi gangguan dan hambatan. Melaporkan langkah yang diambil beserta
alasanya.
Sub Bagian Finishing
a. Mengerjakan
hitungan dan seleksi barang jadi sesuai dengan dengan standart kualitas yang di programkan mengangkut ke gudang barang jadi.
b. Melaporkan
pada pimpinan tentang jumlah produksi dan permasalahan produk baik jumlah
sesuai dengan program cetak, serta hambatan dan faktor pendukung lainya.
8. Bagian
Teknik
a. Memberikan tugas kepada bawahannya untuk
pelaksanaan perbaikan dan perawatan mesin produksi dan meminta pertanggung
jawaban bawahannya.
b. Merencanakan penjadwalan perawatan mesin
produksi supaya usia mesin lebih
panjang sehingga mengurangi perbaikan mesin.
c. Melakukan usaha modifikasi mesin supaya
mesin produksi tersebut dapat berjalan dan menghasilkan cetakan yang lebih
sempurna.
Bagian Maintenance membawahi 4
devisi yang masing- masing mempunyai tugas sebagai berikut:
Sub Bagian program sarana produksi
a. Melakukan perawatan dan perbaikan mesin
cetak baik sistem pelumasan maupun diluarnya supaya mesin dapat berproduksi.
b. Melakukan modifikasi secara mekanis
untik meningkatkan produksi cetak.
c. Melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan
yang berkaitan dengan mesin cetak untuk kelancaran produksi.
Sub bagian sarana umum
a. Melakukan perawatan dan perbaikan
kelistrikan mesin cetak baik sistem penggerak
utama maupun diluarnya supaya mesin dapat berproduksi
b. Melakukan perbaikan dan perawatan listrik
arus lemah maupun arus kuat.
c. Melakukan modifikasi kelistrikan dalam
perawatan bila diperlukan.
d. Melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan
yang berkaitan dengan mesin cetak untuk kelancaran produksi.
Sub Bagian
pemeliharaan
a. Melakukan perawatan dan perbaikan armada
angkutan dan motor inventaris perusahaan baik sistem pelumasan atau diluarnya
supaya mesin dapat berjalan.
b. Melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan
yang berkaitan dengan perusahaan .
9.
Bagian Logistik
Menyelanggarakan pengadaan kebutuhan
perusahaan baik berupa bahan baku, bahan pembantu, peralatan mesin ,sarana dan
prasarana produksi, sarana dan prasarana operasional pimpinan staf, dan unit
kerja perusahaan.
Bagian
logistik membawahi 3 devisi lainya yang masing-masing mempunyai tugas sebagai
berikut:
Sub Bagian Pengadaan Bahan Baku.
a. Merancang kebutuhan dan stok bahan baku
dan kinerja perusahaan agar tidak terganggu dengan fluktuasi bahan baku.
b. Mengerjakan pengawasan atas penerimaan dan
distribusi, penyimpanan bahan baku dan menjaga agar kualitas bahan baku dapat
terlaksana dengan baik.
c. Mengajukan klaim atas permintaan bahan
baku yang tidak sesuai dengan pesanan, menjaga hubungan dengan pemasok bahan
baku untuk memperoleh rekanan yang terpercaya.
Sub Bagian Pengadaan Bahan Baku atau Penunjang.
a. Merancang kebutuhan dan pengadaan stok
bahan pendukung untuk memperlancar kinerja perusahaan.
b. Mengerjakan pengawasan dan penerimaan
barang, bahan bantu yang bekualitas tidak sesuai dengan pesanan dan mengajukan
klaim apabila diperlukan.
c. Mengadakan pengawasan atas penerimaan
barang, penyimpanan dan distribusi pada komponen perusahaan yang membutuhkan.
Sub Bagian Pengadaan Umum
a. Merancang kebutuhan dan pengadaan stok
serta semua barang, sarana dan prasarana perusahaaan yang bukan berupa bahan
baku dan penunjang produksi.
b. Mengadakan pengawasan atas penerimaan
barang saat penyimpanan dan pendistribusian barang.
10. Bagian Keuangan
a. Mengatur semua masuk dan keluarnya uang
perusahaan, merancang anggaran dan neraca perusahaan beserta divisi usahanya
membuat pembukuan keuangan.
b. Melaksanakan urusan perbankan dan lembaga
keuangan lainya, menyusun perhitungan pajak, dan instalasi terkait lainnya.
c. Merancang tentang omset pemasaran, ongkos
dan nilai keuntungan investasi, nilai penyusutan tabungan dan rencana pinjaman.
Bagian keuangan membawahi 3 divisi lainnya yang
masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut:
Sub Bagian Kas dan Bendahara
a. Pemegang kas perusahaan, menyimpan uang
tunai, melakukan pembayaran, intern dan kepada pihak lain, menerima pembayaran
setoran dari komponen perusahaan, unit usaha perusahaan lain.
b. Membuat jurnal dan melaporkan posisi
keuangan harian dan berkala kepada Direktur.
c. Menjalin hubungan dengan lembaga perbankan
lainnya dan lembaga keuangan lain dalam kaitan manajemen keuangan.
Sub Bagian Accounting
a. Melaksanakan administrasi dan manajerial
laporan keuangan dari divisi.
b. Menerima laporan pelaksanaan RAB, unit-
unit usaha yang telah disetujui direksi.
c. Pengendalian pelaksanaan RAB unit-unit
usaha lewat Kasir Unit.
Sub Bagian Umum
a. Penyelenggara pembukuan keuangan dan audit
rencana keuangan perusahaan termasuk unit- unit usaha.
b. Menyusun konsep pembukuan untuk urusan
eksternal, laporan keuangan kaitannya dengan masalah perpajakan.
c. Menilai kelayakan RAB dari unit usaha,
serta pembukuan perusahaan.
d. Menerima laporan keuangan khusus yaitu income
dari kegiatan pemasaran dari perwakilan perusahaan dan income divisi.
e. Memberikan supervisi agar teknis
pelaksanaan di lapangan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.
11. Bagian Pemasaran
a. Mengembangkan pasar baru, memperluas
segmen pasar dan mencari kiat yang tepat dalam menghadapi pesaing.
b. Menentukan strategi pemasaran untuk
meningkatkan omset penjualan setiap tahun.
Bagian Pemasaran Membawahi 2 devisi
lainnya yang masing- masing mempunyai tugas sebagai berikut:
Sub bagian ADM atau Pesanan dan Distribusi.
a. Dapat melaksanakan kerja sama jasa cetak
dan instansi formal, khususnya dengan
instansi Depdikbud diseluruh Indonesia.
b. Menciptakan hubungan dengan pemerintah
khususnya jajaran Depdikbud guna kepentingan pengembangan perusahaan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan
pimpinan dalam kaitan pengembangan usaha
peningkatan dan kemajuan perusahaan.
Sub Bagian Retur
atau Klaim
1. Menangani bila ada masalah dalam pesanan.
2. Menyusun standarisasi dalam klaim suatu
produk yang telah dipesan.
3. Melakukan pencarian sebab terjadinya suatu
klaim dalam produk .
12. Bagian Gudang
Bagian gudang proyek ini membawahi 2
divisi lainnya yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut:
Sub Bagian Terima Barang Jadi
a.
Menyelenggarakan
bukti terima barang jadi.
b.
Menangani
pemeriksaan kualitas barang jadi.
Sub Bagian Tata Penyimpanan Barang Jadi
a. Menyelenggarakan penataan barang jadi.
b. Menangani keamanan penyimpanan barang
jadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar